Setelah sehari Tagor Sitompul di kota kembang Bandung, dia sudah akrab dengan seseorang yang bernama Amit. Pada suatu hari ada undangan pernikahan dari teman Amit yang ditujukan untuk si Amit dan si Tagor Sitompul.
Mengingat bangku yang kosong hanya ada di depan, maka si Amit pun melewati para undangan dengan mengucapkan :
"Amit Pak.....Amit Bu......Amit Pak...... dst",
namun si Tagor pun mencari akal melawati para undangan dengan mengucapkan :
"Tompul Pak.....Tompul Bu.....Tompul Pak.... dst",
sampai dia duduk di kursi depan tanpa merasa bersalah.
Cerita ke-2:
Paijo, satu-satunya saksi kunci perakitan dan pemasangan bom di cafe Rajas, beberapa minggu yang lalu melaporkan tersangka Sarimin ke kantor polisi. Diduga Sarimin adalah antek-antek Amrozy Cs.
Hasil perundingan meja hijau, menetapkan hukuman mati bagi Sarimin. Seorang hakim menanyakan permohonan terakhir Sarimin, sebelum terpidana dihukum mati...
Paijo : "Ya, Pak hakim saya melihat dengan jelas sekali saat Sarimin memasang bom di pot bunga!"
(Beberapa ,menit kemudian...)
Hakim : "Setelah lama berunding, akhirnya kami memutuskan bahwa saudara Sarimin dinyatakan bersalah dan akan segera dipidana mati, berikut beban denda kurang lebih Rp 1M."
Sarimin : "Tapi Pak......."
Hakim : "Baiklah saudara Sarimin, apa permintaan terakhir anda?"
Sarimin : "Saya ada 1 permintaan. Tapi bapak sebagai hakim harus bersumpah benar-benar akan mengabulkan permohonan terakhir saya."
Hakim : "Ya, kenapa tidak? Saya BERSUMPAH !"
Sarimin : "Saya tidak tahu, mati itu rasanya sakit atau tidak? Maka dari itu, saya minta bapak yang mati duluan, nanti baru saya menyusul..."
Hakim : "???@!*#%("o")....>_< ? >_<" Cerita ke-3:
Karena terburu-buru mengantar anaknya yang berusia 8 tahun ke sekolah, seorang ayah berbelok ke kanan di perempatan padahal saat itu lampu lalu lintas sedang menyala merah.
"Gawat, Nak! Ayah baru saja melanggar lampu merah!" kata sang ayah.
"Tidak apa-apa, Yah!" kata anaknya, "Polisi di belakang kita juga baru saja melakukan kesalahan yang sama."
&*^%$^%&
Selasa, 23 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar